Buat kamu yang sedang rutin bikin jus, mungkin pernah berpikir kalau blender udah cukup buat ngehasilin jus yang kamu mau. Nah, sebenarnya nggak salah sih, tapi kalau kamu ingin hasil yang lebih maksimal, kamu perlu tahu perbedaan antara blender dan juicer. Dengan begitu, kamu bisa memilih alat yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Apa Bedanya Blender dan Juicer?
Blender dan juicer, khususnya slow juicer, adalah dua alat yang sama-sama populer di dapur buat mengolah buah dan sayuran. Tapi ternyata, hasil yang mereka tawarkan beda banget. Berikut ini beberapa perbedaan yang bisa kamu pertimbangkan sebelum memilih mana yang lebih cocok.
1. Cara Kerjanya
Blender: Semua bagian buah atau sayur diproses secara utuh, termasuk serat dan ampasnya, jadi nggak ada pemisahan antara jus dan ampas.
Juicer: Memisahkan cairan dari ampas, jadi hasil akhirnya lebih jernih tanpa serat dan lebih encer.
2. Kandungan Nutrisi
Blender: Minuman yang dihasilkan punya nutrisi dan serat.
Juicer: Jus yang dihasilkan lebih pekat nutrisinya karena ampas dan seratnya dipisah. Tapi, ada beberapa nutrisi yang mungkin hilang saat proses pemisahan ini.
3. Tekstur
Blender: Hasil olahan blender lebih kental dan bertekstur, karena semua bagian bahan diikutsertakan.
Juicer: Berbagai produk yang termasuk dalam rekomendasi slow juicer yang ampasnya kering menghasilkan jus yang lebih cair, halus, dan ampas yang terpisah.
4. Kecepatan Pengoperasian
Blender: Cepat dan nggak butuh banyak persiapan, cukup potong-potong bahan yang besar, langsung proses deh.
Juicer: Butuh waktu lebih lama karena juicer memerlukan lebih banyak persiapan, apalagi kalau bahannya keras atau berserat.
Namun jika menggunakan slow juicer big mouth, Anda tidak perlu memotong buah terlebih dahulu karena memiliki feed tube yang lebih besar untuk memasukan buah ke dalam mesin juicer.
5. Kemudahan Pembersihan
Blender: Lebih gampang dibersihkan karena komponennya lebih sedikit, bahkan ada yang aman dimasukkan ke dishwasher.
Juicer: Punya lebih banyak bagian yang harus dibersihin, terutama tempat penampung ampasnya.
6. Kecepatan Degradasi Nutrisi
Blender: Proses dengan kecepatan tinggi bikin panas dan oksidasi yang bisa ngurangin nutrisi seiring waktu.
Juicer: Cold-press juicer menggunakan mesin yang tidak panas, jadi nutrisi dan enzim di dalam jus lebih awet.
7. Kapasitas
Blender: Biasanya punya wadah yang lebih besar, bisa dari 1 sampai 2 liter, cocok buat kamu yang bikin dalam jumlah banyak.
Juicer: Kapasitas juicer lebih kecil, jadi kalau mau bikin jus banyak, perlu beberapa kali proses.
8. Fleksibilitas
Blender: Bisa digunakan buat bikin smoothie, sup, saus, dan lain-lain. Fungsinya lebih banyak dibandingkan juicer.
Juicer: Fokusnya buat jus aja, walaupun beberapa juicer kelas atas bisa bikin sorbet atau susu kacang, tapi tetap lebih terbatas.
9. Manfaat Kesehatan
Blender: Smoothie dari blender mengandung serat yang bagus buat pencernaan dan bikin kenyang lebih lama.
Juicer: Jus lebih cepat diserap tubuh karena tanpa serat, tapi nggak terlalu mengenyangkan.
10. Kisaran Harga
Blender: Lebih terjangkau, mulai dari 400 ribuan hingga 6 jutaan tergantung fitur dan mereknya.
Juicer: Lebih mahal, terutama juicer pengunyah, bisa mulai dari 700 ribu sampai 10 jutaan ke atas.
11. Tingkat Kebisingan
Blender: Biasanya lebih berisik karena putaran pisaunya yang cepat.
Juicer: Lebih tenang, terutama slow juicer yang nggak terlalu cepat.
12. Kebutuhan Khusus
Blender: Cocok buat kamu yang suka smoothie, sup, atau minuman kental lainnya.
Juicer: Cocok buat kamu yang pengen jus murni tanpa ampas, terutama buat yang fokus pada diet cairan atau detoks.
13. Jenis Bahan yang Ditanganinya
Blender: Bisa olah bahan apa aja, termasuk buah beku, es, dan kacang.
Juicer: Fokusnya buat buah dan sayuran. Juicer sentrifugal cocok buat buah lunak, sedangkan juicer pengunyah bisa olah sayuran keras seperti wortel.
14. Masa Simpan Hasil
Blender: Smoothie biasanya bertahan 1-2 hari di kulkas, tapi bisa mengendap dan terpisah.
Juicer: Jus cold-press bisa bertahan sampai 3 hari kalau disimpan di wadah kedap udara.
15. Dimensi atau Ukuran
Blender: Lebih kompak, nggak butuh banyak ruang di meja dapur.
Juicer: Cenderung lebih besar, terutama juicer pengunyah yang punya mekanisme rumit.
16. Limbah yang Dihasilkan
Blender: Hampir nggak ada limbah karena semua bagian bahan diolah.
Juicer: Menghasilkan ampas yang bisa digunakan buat kompos atau bahan masakan lain.
17. Konsumsi Energi
Blender: Biasanya menggunakan lebih banyak daya, terutama blender berkecepatan tinggi.
Juicer: Juicer pengunyah lebih hemat energi, tapi juicer sentrifugal bisa boros daya.
18. Kemudahan Pengoperasian
Blender: Sangat mudah digunakan, biasanya hanya butuh satu atau dua pengaturan kecepatan.
Juicer: Agak lebih rumit, apalagi juicer pengunyah yang butuh perhatian lebih saat memasukkan bahan.
19. Kesesuaian untuk Bahan Panas
Blender: Bisa digunakan buat olah bahan panas, jadi pas banget buat bikin sup atau saus langsung dari kompor. Beberapa blender premium bahkan bisa panasin bahan pakai gesekan waktu nge-blend.
Juicer: Nggak cocok buat bahan panas. Kalau pakai juicer buat jus buah atau sayuran panas, bisa ngerusak mesin dan bikin kualitas jus jadi jelek.
20. Tingkat Kebisingan
Blender: Biasanya lebih berisik karena pisaunya puter cepat, apalagi kalau lagi ngehancurin es atau bahan keras.
Juicer: Juicer sentrifugal bisa berisik juga karena putarannya cepat, tapi juicer tipe kunyah lebih tenang karena jalannya lebih lambat.
21. Portabilitas
Blender: Banyak blender yang portabel, misalnya yang sekali pakai dengan wadah yang bisa dibawa pas bepergian. Ini cocok buat yang suka bikin smoothie untuk kerja atau traveling.
Juicer: Juicer biasanya nggak portabel karena ukurannya gede dan punya banyak komponen.
22. Kesesuaian untuk Diet Detoks
Blender: Pas banget buat diet detoks yang pake smoothie atau minuman tinggi serat. Serat bisa bantu bersihin pencernaan dan lancarin BAB.
Juicer: Lebih sering dipake buat diet detoks karena jusnya kaya nutrisi tapi nggak ada seratnya, jadi lebih gampang diserap tubuh dan nutrisinya cepat sampai ke dalam.
23. Penambahan bahan makanan
Blender: Lebih fleksibel, kamu bisa atur kekentalan, rasa manis, dan teksturnya. Misalnya, tinggal tambahin air, yogurt, atau es. Bisa juga gampang nambahin bubuk protein atau suplemen lain.
Juicer: Nggak sefleksibel blender, hasilnya cuma jus murni dari buah atau sayur. Kalau mau nambah air atau pemanis, harus dilakukan setelah bikin jusnya.
24. Daya Tahan
Blender: Biasanya tahan lama, apalagi kalau modelnya pakai motor yang kuat dan pisaunya bagus. Dengan perawatan yang baik, blender bisa tahan bertahun-tahun, apalagi kalau cuma dipakai buat bahan-bahan yang lebih lembut.
Juicer: Juicer kelas atas, terutama tipe kunyah, bisa tahan lama. Tapi juicer sentrifugal lebih cepat rusak karena putarannya yang cepat.
25. Ideal untuk Diet Tertentu
Blender: Cocok buat yang menjalani diet makanan utuh atau yang pengen makan semua bagian buah dan sayuran. Blender juga pas buat yang suka diet berbasis smoothie.
Juicer: Cocok buat yang suka diet jus atau pengen dapetin vitamin dan mineral dalam jumlah besar tanpa serat. Program puasa jus atau detoks sering pilih jus.
26. Model atau Pilihan yang Tersedia
Blender: Model yang terkenal ada Vitamix (kelas atas), NutriBullet (kelas menengah), dan Ninja (harga terjangkau). Masing-masing punya kekuatan dan fitur yang beda buat kebutuhan yang beda juga.
Juicer: Merek-merek terkenal kayak Omega (juicer kunyah), Breville (juicer sentrifugal), dan Hurom (juicer cold press). Tiap jenis juicer punya kelebihan tergantung selera jus kamu.
27. Dampak Lingkungan
Blender: Lebih ramah lingkungan karena nggak nyisain banyak limbah dari bahan-bahan yang diolah. Bagian-bagiannya biasanya terbuat dari plastik atau kaca tahan lama, yang bisa dipakai lama.
Juicer: Lebih banyak nyisain limbah berupa ampas. Walaupun ampas bisa dijadikan kompos atau dipakai buat masak, seringkali ampasnya dibuang, jadi bikin lebih banyak limbah organik.
Blender itu serbaguna, bisa dipakai buat banyak hal, dan tetap mempertahankan serat makanan. Cocok buat yang suka nutrisi dari makanan utuh dan butuh alat yang multifungsi di dapur.
Di sisi lain, juicer unggul dalam ekstraksi jus yang kaya nutrisi dengan oksidasi minimal, ideal buat yang suka jus sehat dan nggak keberatan sama proses yang lebih lama dan rumit.
Sumber:
- https://eraspace.com/artikel/post/perbedaan-juicer-dan-blender-mana-yang-lebih-sehat-dan-irit
- https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/juicing-vs-blending-mana-yang-lebih-baik/
- https://www.liputan6.com/hot/read/5309151/6-perbedaan-membuat-minuman-dengan-juicer-dan-blender
- https://www.ruparupa.com/ms/artikel-bedanya-blender-dan-juicer
- https://ceriapedia.com/portfolio-item/5-perbedaan-blender-dengan-slow-juicer/
- https://www.sayurbox.com/blog/4-perbedaan-juicer-dan-blender
- https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/juicer-vs-blender-mana-yang-lebih-baik-untuk-mengolah-buah
Kaum urban ibu kota dengan ketertarikan dalam dekorasi, arsitektur, furnitur serta peralatan rumah tangga. Kadang punya kebiasaan bikin catatan atau compare produk biar gak salah pilih pas belanja 🙂
Leave a Comment